Tentang Jengkol (Jangan Makan Jengkol Berlebihan)

Masih suka makan jengkol secara berlebihan? Jika alasan bau yang dihasilkan oleh jengkol masih belum menggugah Anda untuk mengurangi makan jengkol, semoga informasi mengonsumsi jengkol berlebih ini bisa mencegah Anda.
Selain rasa dan baunya yang khas, di dalam jengkol sebenarnya terdapat banyak kandungan nutrisi. Protein di dalam jengkol juga terbilang tinggi. Protein ini mampu mengganti sel-sel yang telah rusak di dalam tubuh dengan membentuk jaringan baru. Bukan itu saja di dalam jengkol juga terdapat kandungan zat besi yang berfungsi membentuk hemoglobin dalam darah. Tapi sayangnya di balik beberapa kebaikan itu, Anda juga sebaiknya mengetahui 'sisi hitam' dari jengkol sebelum memutuskan untuk mengonsumsi berlebih.

Bau mulut
Ketika mengonsumsi jengkol yang pertama kali muncul adalah bau yang sangat menyengat. Bau ini termasuk jenis bau yang susah dihilangkan meskipun Anda menggosok gigi dan makan makanan lainnya. Tidak sampai disitu, bau ini akan tercium terus bahkan dari urin si pemakan jengkol. Asam amino dan sulfur yang ada pada jengkol jadi biang keladi semua bau ini. Asam amino yang mengalami perpecahan terdegradasi menyebabkan bau yang sangat menyengat. Sulfur membuat bau tersebut menjadi gas yang bisa kemana saja.

Asam Jengkolat
Selain zat diatas, jengkol juga mengandung zat asam yang sangat berbahaya penyebab jengkolan. Penyakit jengkolan ini biasanya diawali dengan rasa nyeri dan sakit pada bagian pinggang dan kemudian disusul dengan rasa melilit pada perut. Para penderita penyakit jengkolan ini biasanya akan mengalami kesulitan buang air kecil. Banyak orang yang mengeluhkan hal ini jika terlalu banyak makan jengkol.

Asam jengkolat merupakan asam sejenis protein namun tidak dapat dicerna oleh tubuh, karena hal itulah asam jengkolat ini berpotensi menjadi kristal di dalam pembuluh darah sehingga menyumbat pembuluh darah. Jika dibiarkan, dalam jangka panjang akan menyebabkan penyakit batu ginjal. Terdapat sekitar 20 gram asam jengkolat di setiap 1 kg biji jengkol segar dengan variasi 12 hingga 35 permil. Asam inilah yang bertanggung jawab terhadap gangguan pembuangan urinyang dikenal sebagai "kejengkolan". Kejengkolan terjadi karena asam jengkol akan mengendap membentuk kristal jarum-jarum halus apabila bertemu dengan air seni yang asam, kristal ini dapat merusak jaringan dinding ginjal dan saluran urin.

Dampak bagi Penderita Asam Urat
Para penderita asam urat juga disarankan untuk tidak mengonsumsi jengkol sebabbisa menyebabkan pengkristalan asam urat yang lebih banyak dalam sendi. Hal iniakan membuat para penderita mengalami asam urat yang parah.

Sebenarnya boleh-boleh saja jika ingin mengkonsumsi jengkol karena di dalam jengkol juga terdapat berbagai kandungan nutrisi dan gizi yang baik bagi tubuh, namun perlu diingat bahwa Anda tidak boleh mengkonsumsi jengkol dalam jumlah yang sangat banyak dan juga dalam tempo yang sering.(Sumber: 1health)



Comments