Sering merasa lemas, pusing, bisa
jadi anda terkena anemia viewers. Penyakit anemia umumnya, ini disebabkan oleh
defisiensi atau kurangnya zat besi dalam tubuh. Sayangnya, kekurangan HB
seringkali tidak menunjukkan gejala yang spesifik, sehingga banyak orang yang
tidak sadar terkena anemia.
Tak heran, jika anemia defisiensi
besi termasuk dalam salah satu penyakit silent killer yang berkontribusi hampir
20 persen dari kematian orang dewasa akibat kekurangan darah, karena kurangnya
asupan zat besi.
Menurut DR. Dr. Yustina Anie
Indriastuti, MSc, SpGK, selain karena defisiensi zat besi, ada beberapa kondisi
lain yang menyebabkan seseorang berisiko anemia:
1. Rendahnya asupan zat gizi yang
penting untuk pembentukan hemoglobin/Hb, seperti zat besi, asam folat, vitamin
B12, dan protein yang bisa mengakibatkan kadar Hb rendah.
2. Perdarahan. Misalnya, infeksi
usus karena cacingan, trauma, atau luka.
3. Malaria. Di mana terjadi pecah
sel darah merah/eritrosit.
4. Penderita infeksi kronis: TBC,
HIV/AIDS dan keganasan, seperti kekurangan zat gizi dan juga karena
perdarahhan.
5. Penderita thalasemia. Adanya
kelainan darah secara genetik yang menyebabkan anemia, karena sel darah merah
cepat pecah, sehingga mengakibatkan akumulasi zat besi dalam tubuh.
“Seringkali anemia terjadi karena
kurangnya mengonsumsi makanan kaya sumber zat besi. Apalagi, sebagain besar
bahan makanan masyarakat Indonesia berasal dari nabati. Padahal, zat besi dari
nabati sulit diserap oleh tubuh,” jelas Dr. Anie dalam acara Merck dan
Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia Luncurkan Kampanye “Indonesi Bebas
Anemia” di JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta (16/3).
Anie menambahkan, makanan terbaik
sumber zat besi bisa didapatkan dari bahan makanan hewani, seperti daging sapi,
daging kambing, ayam, bebek, dan ikan.
Sedangkan, dari bahan makan
nabati bisa didapatkan dari sayuran berwarna hijau tua, seperti bayam, daun
singkong, atau kangkung. Namun, tingkat penyerapan zat besinya lebih rendah
ketimbang sumber makanan hewani.
“Hal lain yang harus diperhatikan
adalah faktor promotor, yang dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi,
salah satunya adalah vitamin C. Lalu, faktor inhibitor atau yang menghambat
penyerapan, diantaranya tannin yang ada dalam teh dan kopi. Karena itu, hindari
makan dan minum teh bersamaan,” ujar Anie. (Sumber : Kompas Health)
Comments
Post a Comment